Kata Kata Sakit Hati Tidak Perlu Menyakitkan - Seringkali kata kata sakit hati dan kata kata sedih ini terucap tanpa pikir panjang sehingga yang sakit hati menjadi bertambah sedih karena merasa menyakitkan. Ungkapan kesedihan hati yang terluka karena kata kata cinta orang yang sakit hati bertambah sedih dan galau maka kata-kata sakit hati itupun semakin dalam menyakiti hati. Rasa sakit hati yang sangat mendalam itu akan semakin sakit dan perih ketika dipupuk dan dipelihara dalam waktu yang semakin lama.
Kata-Kata Sakit Hati - Kata Kata Sedih - Kata Kata Galau Gaya Pujangga Ungkapkan Kata-Kata Sakit Hati
Seseorang yang sangat pendai mengolah kata, mungkin tidak akan dengan vulgar mengungkapkan rasa sakit hatinya. Kata kata sakit hati, seperti ‘Enyahlah’, ‘Mati kau’, ‘Semoga kau cepat dibalas Tuhan’ atau kata-kata sakit hati lainnya yang menggunakan nama-nama hewan yang menjijikkan dan yang dianggap hina oleh manusia, mungkin tidak akan terlontar dari mulut si pujangga. Apalagi di akun Twitter, status Facebook atau BBM, sang pujangga biasanya akan menuliskan kata-kata sakit hatinya dengan kalimat yang tersirat.
Seorang pujangga akan mengungkapkan kata-kata sakit hatinya dengan penuh penghayatan sehingga kata-kata sakit hati itu bisa menjelma menjadi sebuah puisi, sebuah cerita pendek bahkan sebuah novel yang sangat menyentuh. Kata-kata sakit hati itu menjelma menjadi sesuatu yang mempunyai roh sehingga kata-kata sakit itu akan membuat orang lain merasakan hal yang serupa dengan apa yang dirasakan oleh sang pujangga.
Misalnya, seorang pujangga akan mengungkapkan perasaan tertindasnya dengan kata-kata sakit hati, seperti, ‘Semut pun merasa sakit walau manusia terkadang tidak sengaja meyentuh si imut mahluk nan kecil itu’ atau ‘Kulit begitu halus. Tersentuh sedikitpun akan terasa. Apalagi hatiku yang lebih halus daripada kulit. Senyum manismu itu terasa bagai tusukan bambu beracun sianida’. Kata-kata sakit hati tersebut bisa menjadi semakin panjang manakala sang pujangga masih merasakan rasa sakit hati yang sangat mendalam.
Misalnya, ‘Damai tidurku menguap oleh semburan kata-katamu yang bagai badai angin ribut di pagi hari. Tidakkah kau tahu kalau kelinci yang imut itu pun bisa marah walaupun kemarahannya tidak mampu diutarakannya karena si kelinci tak diberi auman seperti singa. Berhentilah mengibaskan kata-kata keji yang membuat batinku terjatuh ke dalam jurang dan hatiku terkoyak-koyak bagai serpihan kertas basah’. Seorang pujangga begitu pandai mengolah hati dan batinnya sehingga semua metafora, personafikasi, simile keluar menjadi barisan-barisan kalimat dan kata-kata sakit hati mengungkapkan apa yang dipikirkannya dan apa yang dirasakannya.
Bila diikuti dengan penderitaan batin yang semakin dalam, pengungkapan itu akan menjadi sebuah memoar sakit hati yang menakjubkan. Ada yang berpendapat bahwa sebuah kata-kata sakit hati akan menjadi semakin bagus ketika penciptanya sedang dilanda kesusahan batin yang sangat mendalam. Biasanya karya-karya yang hebat tersebut diiringi dengan keadaan batin yang sedang sakit hati, sedang jatuh cinta atau sedang dalam penderitaan yang diakibatkan kesulitan keuangan, kesulitan hidup, pasangan hidup yang banyak tuntutan, dan lain-lain.
Kata-kata indah ketika si punjangga sedang jatuh cinta atau kata-kata sakit hati ketika dia sedang menderita, akan dibungkusnya dengan kertas fantasi yang menawan sehingga menjadi sebuah hadiah cerita yang sangat menyentuh kalbu. Kedahsyatan rasa yang dialami oleh seorang pujangga ini akan terungkapkan dalam kata-kata sakit hati yang begitu halus. Terkadang apa yang diungkapkan oleh si pujangga tidak dipahami oleh orang yang menjadi penyebab rasa sakit hati tersebut.
Memang tidak semua orang mampu memahami kata-kata sakit hati yang diungkapkan dengan menggunakan kalimat-kalimat personafikasi, metafora, simile, dan lain sebagainya. Tapi tentu saja masih ada orang yang mudah tersentuh dan langsung mengerti makna di balik kata-kata sakit hati yang tertuang dalam kisah sedih tersebut.
Kata-Kata Sakit Hati Bisa Timbulkan Penyakit
Hati yang menderita secara batin pada akhirnya akan membuat hati juga menderita secara fisik. Organ hati yang sakit karena penderitaan batin itu, akan menjadi rusak. Ketika hati rusak, maka keadaan tubuh dan organ dalam tubuh lainnyapun akan ikut rusak. Peranan hati sebagai penyaring racun akan berkurang dan bahkan tidak berfungsi lagi.
Ketika hati tidak menjalankan fungsinya dengan baik, maka fungsi ginjal pun menjadi sangat berat dan akhirnya tidak sanggup menjalankan fungsinya. Ketika hati dan ginjal berhenti bekerja, dapat dipastikan semua organ tubuh akan rusak. Kalaulah kata-kata sakit hati yang terucap dari dalam lubuk hati yang paling dalam itu akhirnya akan merusak fungsi organ hati secara fisik, itu artinya harus ada tindakan agar kata-kata sakit hati tidak menjadi suatu bumerang kepada diri sendiri.
Menjaga hati dari kata-kata sakit hati itu tidak mudah. Tapi dengan latihan dan dengan menggunakan kekuatan kata-kata yang mampu mengalahkan kata-kata sakit hati, maka hal tersebut akan semakin mudah untuk dilakukan. Saat kata-kata sakit hati terlontar, ingatlah bahwa keadaan tersebut bisa saja berbalik. Artinya bahwa bisa jadi diri sendiri pun pernah melakukan hal yang sama.
Bukannya percaya bahwa karma itu ada, tapi Allah ingin umatnya menyadari kalau apa yang menimpa diri seseorang saat ini bisa jadi sebagai pembalasan dari dosa yang pernah dilakukannya. Karena Allah tidak ingin dosa tersebut dibalas dan dihukum di akhirat nanti, maka sang Maha Penyayang itu memberikan hukuman yang pasti terasa lebih ringan pada saat umatnya tersebut masih hidup di dunia. Walaupun tidak akan mudah begitu saja menata hati, berusaha terus-menerus melipur hati dari kata-kata sakit hati, adalah satu cara menyelamatkan organ hati dari kehancuran.
Kata Kata Sakit Hati Tidak Perlu Menyakitkan
Mencoba menerima keadaan apapun dengan lapang dada akan lebih menyehatkan jiwa dan mencerahkan organ hati. Hati yang sangat lapang akan lebih mudah untuk meraih kebahagiaan dan merasakan indahnya kehidupan dunia. Hati yang penuh dengan rasa dendam dan rasa sakit, akan lebih sulit untuk merasakan keteduhan makna cinta Illahi dalam kehidupannya. Menatap langit dengan segala rahasianya, menatap bumi dengan segala bentuk dan warnanya, mungkin akan mampu mengobati hati yang merana sehingga kata-kata sakit hati akan berganti dengan kata-kata cinta yang lebih mampu membuat wajah berseri dan kening tidak berkerut.
Jika mampu menata hati dan tidak terlalu sering mengumbar kata-kata sakit hati, kata kata sedih, kata kata galau maka hati yang lapang itu akan tercermin di wajah yang ceria. Wajah yang ceria akan membuat pemilik wajah tampak berseri dan selalu semangat sehingga usia yang menua tidak tampak di wajah yang terlihat masih saja awet muda. Jadi, bijaksanalah mengungkapkan kata-kata sakit hati kata-kata sedih dan kata-kata galau.
0 comments:
Posting Komentar