Sesuatu yang lucu dan unik sebagian besar juga bersifat spontan dan tidak disengaja. Walaupun demikian, dari kumpulan Cerita Lucu yang Unik tentu mengundang kelucuan untuk menghibur di panggung atau di televisi seperti yang dilakukan komedian, mungkin sudah dirancang atau dibuatkan skenario. Pada saat di panggung akan muncul peristiwa seperti adegan cerita lucu gokil yang tidak dapat diduga sehingga menuntut improvisasi yang sering kali terlihat lebih lucu dari yang direncanakan.
Kita sering mengalami sesuatu yang lucu sehingga membuat kita tertawa. Minimal tersenyum. Kita juga sering mendengar atau mengatakan kata atau kalimat lucu hingga membuat orang lain terpingkal-pingkal. Kelucuan bisa muncul dari apa saja, ari mana saja, dan dari siapa saja.
Ada banyak cerita humor lucu dan. Mungkin Anda sering sekali mendengarnya dalam percakapan sehari-hari. Biasanya cerita humor lucu menceritakan tentang kebodohan, keluguan, ketidakpahaman seseorang terhadap situasi sekitarnya. Dari cerita lucu unik bisa juga didapat dari kesalahpahaman kita dalam mengerti bahasa tertentu. Seperti terlihat dalam cerita humor lucu sebagai berikut:
Turis Dan Tukang Objek
Turis : “Can you speak English?”
Ojek : “Hah? Cimanggis? Oh yah, Saya tau, Mister”
Turis : “What?”
Ojek : “Kuat dong, masak nggak kuat nganterin Mister”
Turis : “How much?”
Ojek : “Wah….nama Saya bukan Amat tuh, nama Saya Paijo, Mister”
Turis : “Are you crazy?”
Ojek : “Ah, Mister tau aje Saya orang Bekasi”
Turis : “Allright, okey, lets go…”
Ojek : “Hah? Yang bener aje, Mister. Masak sejauh itu ceng go?”
Cerita humor lucu di atas terjadi akibat dari ketidakpahaman tukang ojek dengan bahasa si Mister. Peristiwa ini mungkin sering kali terjadi, atau mungkin Anda juga pernah mengalaminya dengan tukang ojek yang berbeda bahasa daerah dengan Anda.
Nah, lain lagi dengan cerita humor lucu berikut.
Ibu vs Budi
Suatu hari , Budi yang baru pulang sekolah berbincang-bincang sembari bertanya kepada ibunya.
Budi : “Bu, kalau warna putih tuh artinya apa sih?”
Ibu : “Warna putih itu artinya suci!”
Budi : “Hmmmm, gitu ya? Kalau warna hitam?”
Ibu : “Wew, hitam? Gak ada artinya sih! Tapi kalau hitam itu keren n macho abis!”
Budi : “Ow! Kalau merah gimana bu?”
Ibu : “Kalau merah gak diragukan lagi! Artinya berani!”
Budi : ”Hehehe...berarti Budi berani dong Bu!”
Ibu : “Lah kok?”
Budi : “Nih raport Budi semuanya merah! Hahahahaa...”
Ibu : !@#$%*^(@@##&%^)*&
Cerita humor lucu di atas sebenarnya akal-akalan si Budi yang tidak ingin dimarahi oleh ibunya, karena nilai raportnya merah semua. Berarti yang bodoh sebenarnya siapa, Budi apa Ibunya ya?
Humor Lucu - Sekumpulan Cerita Humor
Apa saja bisa dijadikan sebagai bahan untuk membuat cerita humor yang lucu ini. Anda sendiri pun juga bisa membuat cerita humor lucu, baik pengalaman langsung atau imajinasi nalar Anda. Cerita humor lucu merupakan alat ampuh untuk mengusir jenuh dan melepas kesedihan. Jadi jangan pernah bosan untuk membaca humor lucu. Berikut beberapa kumpulan cerita humor lucu yang bisa Anda nikmati.
Dong
Seorang pria asal Aceh sedang berlibur ke Jakarta, kota metropolitan. Begitu asyiknya ia menikmati perjalanannya, sampai-sampai ia pun mencoba naik becak yang bentuknya berbeda dengan becak di daerah asalnya.
”Jalan-jalan Bang! Keliling-keliling kota, tolong antarkan ke tempat hiburan ya?”
”Baik, Pak”
Senyum-senyum ia melihat mobil yang hilir mudik, ramai sekali, gumamnya.
”Jakarta memang ramai begini ya, Bang?”, tanyanya sambil melihat si abang becak yang lagi mendayung becaknya.
”Iya, dong. Namanya Jakarta. Kalo sepi namanya kuburan, dong”
Tiba-tiba pria asal Aceh itu berdiri dari dudukannya, sambil berpegangan pada besi di depan tempat duduknya. Si abang becak terkejut, ia hentikan becaknya dengan tiba-tiba.
”Kenapa berdiri, Pak? Nanti jatuh lho. Lagian susah dayungnya, nggak seimbang. Ayo dong Pak, duduk!”
Lalu spontan pria lugu itu berkacak pinggang.
”Tidak konsisten kamu. Tadi bilang berdiri, sekarang disuruh duduk. Sudah, sudah, turunkan saya. Saya naik taksi saja!”, katanya marah.
Si Abang becak melongo, bingung. Kenapa ya?, Anda juga bingung? Tak usah bingung karena kata dong dalam bahasa Aceh artinya berdiri. Jadi pria lugu tadi salah pengertian terhadap kata dong yang diucapkan si abang becak.
***
Pipis
Pengalamanku waktu di Bali cukup unik dan sekaligus memalukan serta menggelikan. Ketika diajak jalan-jalan keliling hotel oleh Pak Made, seorang teman ayahku. Dia orang Bali tulen, logat bicaranya pun sangat kentara dan medok Bali-nya. Ketika sedang asyik-asyiknya jalan-jalan, aku kebelet ingin kencing. Maklum masih anak-anak aku tidak bisa pergi sendiri ke kamar kecil. Segera aku tarik tangan Pak Made.
”Pak, saya pengen pipis,” kataku.
”Pipis?” tanya Pak Made sedikit heran. Kemudian ia tersenyum dan merogoh saku, ”Sebentar ya.”
Aku saat itu benar-benar sudah kebelet ingin kencing. Cepat-cepat aku merengek lagi ingin pipis. Tapi tanggapan Pak Made bukan mengantar aku ke WC. Ia malah memberi aku uang recehan. Akhirnya tanpa tertahankan lagi, aku pun ngompol di lantai koridor hotel. Kaget juga dia melihat itu.
Ternyata ada perbedaan bahasa antara pipis yang aku maksud dengan pipis yang Pak Made pahami. Dia mengira pengen pipis itu minta uang, padahal aku ingin kencing. Ternyata pipis dalam bahasa Bali berarti uang.
***
Mahasiswa vs Tukang Fotokopi
Seperti hari-hari biasanya, Bapak Umin asli Sunda penjaga fotokopi di depan kampus sibuk degan pekerjaannya. Tiba-tiba saja datang dua wanita cantik, yaitu Karlina dari Jakarta dan Cing Cing dari Kalimantan.
Cing Cing : ”Pak, fotokopi saya yang tadi disimpan sudah selesai?”
Pak Umin : ”Eh, Si Eneng, mangga kalebet”
Cing Cing : ”Mangga lagi, pagi-pagi gini nawarin mangga. Saya tanya fotokopi saya yang tadi pagi sudah beres kan? Bukan mangga Pak Umin!”
Pak Umin : “Iya, iya, Bapak tau. Maksud saya masuk dulu geulis”.
Karlina : ”Sudah Pak, cepetan aja deh. Kami buru-buru nih, ada kuliah. Fotokopinya sudah belum?”
Pak Umin : ”Eh si Eneng, meuni ngotot. Geulis-geulis judes. Ini fotokopinya sudah kok dan semuanya jadi...”
Cing Cing :”Nah, begitu dong dari tadi kek!”
Pak Umin : “Saya mah masih bujang, Neng, bukan kakek”
Cing Cing : “Saya juga bukan mamah Pak Umin” (sambil membayar uang fotokopi dan pergi).
Tetapi ketika baru pergi, Karlina dan Cing Cing kembali lagi karena bahan asli fotokopi mereka ketinggalan.
Cing Cing : “Pak, aslinya mana?”
Pak Umin : (GR)”Oh, Saya dari Majalengka, kalau Eneng dari mana?”
Cing Cing : ”Aduh Bapak, maksud Saya bahan asli fotokopi ini ketinggalan di sini, mana?”
Pak Umin : ”Oh itu. Ini Neng”, sambil malu-malu.
***
Kloset
Kejadian ini dialami oleh seorang teman kerja paman saya saat teknologi sudah begitu canggih. Ia tinggal di Jawa Barat, tepatnya di sebuah kampung yang jauh dari keramaian kota atau dapat dikatakan daerah terpencil. Ia bekerja di sebuah perusahaan swasta di daerahnya. Kemudian, ia dan beberapa temannya, termasuk paman saya, diutus perusahaan untuk menghadiri rapat di Bandung.
Di Bandung, mereka menginap di sebuah hotel berbintang lima. Sesampainya di kamar, teman paman saya itu bingung bercampur bahagia melihat perlengkapan di kamar hotel yang serba mewah dan belum pernah ia temukan di kampung halamannya.
Saat itu, teman paman saya berniat membasuh muka untuk menyegarkan kulit setelah seharian menempuh perjalanan jauh. Sewaktu di kamar mandi, ia terheran-heran dengan perlengkapan kamar madi yang begitu mewah dan sangat asing baginya. Kemudian, mataya tertuju pada sebuah benda yang begitu bagus. Lalu, ia mendekat dan mengamati benda itu. Benda itu adalah kloset. Ia pun membuka tutup kloset dengan hati-hati. Dia mengira kloset itu adalah ember tempat menampung air bersih. Lalu, tanpa pikir panjang, dia pun membasuh mukanya dengan air yang ada di dalam kloset.
Keesokan harinya, dengan bangga, dia bercerita kepada rekan-rekannya dan spontan saja mereka, termasuk paman saya, tertawa terbahak-bahak. Dia makin tak mengerti ketika teman-temannya tertawa sebab dia pikir tidak ada yang lucu atau salah dengan ceritanya. Ternyata, setelah paman saya memberikan pengertian tentang nama dan fungsi benda di kamar mandi itu, ia terlihat malu dan spontan mengatakan, ”Iiiiihhh...”
Kenapa Masih Naik Bus???
Suatu hari, seorang pemuda yang akan menuju ke kampusnya sedang menunggu bus di sebuah halte sambil merokok. Lalu, datanglah seorang bapak-bapak yang menghampiri pemuda itu.
Bapak : ”Dek, Adek ngerokok?”
Pemuda : ”Iya, Pak.”
Bapak : ”Sudah berapa lama, Dek?”
Pemuda : ”Yaah, paling sekitar dua bulan, Pak!”
Bapak : ”Sehari berapa bungkus, Dek?”
Pemuda : ”Paling satu, kalau nggak dua bungkus, Pak!”
Lalu, bapak itu pun menceritakan tentang bahayanya merokok.
Bapak : ”Dek, tau gak kalau kamu ngerokok itu bahaya tau buat kesehatan?”
Pemuda : ”Iya saya tau kok, Pak!”
Bapak : ”Kamu liat motor itu? Kalau misalnya kamu gak mulai ngerokok dua bulan, trus duitnya itu kamu tabung, pasti bisa bayar buat DP motor itu.”
Pemuda : ”Ooh...gitu ya, Pak!”
Bapak : “Ya jelas lah, Dek. Saya lebih berpengalaman dari kamu.”
Karena gondok dengan si bapak, pemuda itu pun membalas ucapan bapak tersebut.
Pemuda : “Emm..kalau boleh saya tau, bapak ngerokok nggak?”
Bapak : “Ya tidak dong, saya kan menjalani hidup sehat!”
Pemuda : “Trus, kalau gitu kenapa Bapak masih naik bus? Kenapa gak beli motor aja sekalian?”
Bapak : ”*(_)(*&^%$**@@@@##$*”
Setelah menikmati Cerita Lucu Yang Unik di atas yang merupakan topik pilihan berita terkini untuk menghilangkan rasa jenuh. Anda juga bisa mendapatkan kumpulan cerita lucu dan unik melalui cerita orang-orang di sekitar Anda dan tentu saja lebih Gokil dan kocak lagi